Istimewa
Editor: Tedy Mulyawan
GosipHangat.com – Siapa sangka, di balik tembok tua yang kokoh dan berlumut, Benteng Pendem Ambarawa menyimpan begitu banyak kisah dramatis? Seolah menjadi latar film sejarah yang penuh intrik, benteng ini tak hanya menjadi saksi bisu penjajahan, tetapi juga tempat peristirahatan terakhir banyak jiwa yang terabaikan.
Benteng ini, yang juga dikenal sebagai Fort Willem I, dibangun oleh Belanda pada tahun 1834 hingga 1845, tepat setelah Perang Diponegoro (1827-1830). Konon, Kolonel Horn-lah yang pertama kali mencetuskan ide pembangunan benteng ini sebagai barak militer dan gudang logistik. Namun, siapa sangka bahwa benteng ini ternyata juga menyimpan sisi gelap yang penuh tragedi?
Benteng ‘Terkubur’ yang Menyimpan Misteri
Disebut “Pendem” karena strukturnya yang sebagian besar terkubur di bawah tanah, benteng ini memang memiliki daya tarik tersendiri. Berdasarkan kisah yang beredar, pondasi bangunan ini disusun di atas balok-balok kayu jati raksasa yang konon membuatnya tetap kokoh meski berada di tanah rawa. Bahkan, seorang pensiunan sipir Lapas Ambarawa pernah membandingkan benteng ini dengan kapal yang mampu bertahan dari guncangan gempa.
Namun, di balik kemegahannya, banyak cerita menyeramkan yang menyelimuti benteng ini. Proses pembangunannya disebut-sebut memakan banyak korban jiwa akibat kerja paksa yang kejam. Beberapa sumber bahkan menyebutkan bahwa ribuan pekerja tewas dan jasad mereka dikubur begitu saja di sekitar area benteng.
Penjara, Gudang Senjata, dan Kisah Kelam di Dalamnya
Tak hanya sebagai benteng pertahanan, tempat ini juga menjadi saksi bisu penahanan para pejuang dan tahanan perang. Ketika Jepang menduduki Indonesia, Benteng Pendem berubah fungsi menjadi kamp tahanan dan penjara bagi mereka yang dianggap berbahaya bagi kekuasaan. Salah satu tahanan terkenal yang pernah mendekam di sini adalah Kiai Mahfud Salam, seorang ulama pejuang yang akhirnya wafat dan dimakamkan di luar kompleks benteng.
Tidak hanya menampung para narapidana, benteng ini juga menjadi pusat penyimpanan logistik perang. Mulai dari mimis, bedil, meriam, hingga kendaraan berat, semuanya tersimpan di sini. Bahkan, menurut penelitian dari Jurnal ‘Ruang’ Universitas Diponegoro pada 2016, tempat ini pernah menjadi salah satu gudang senjata terbesar di Jawa Tengah.
Benteng Pendem Kini: Dari Relik Sejarah Menjadi Tempat Hits?
Seiring berjalannya waktu, Benteng Pendem Ambarawa mulai beralih fungsi. Dari tempat yang dipenuhi kisah kelam dan misteri, kini benteng ini menjadi destinasi wisata bagi mereka yang tertarik dengan sejarah dan arsitektur kolonial. Beberapa sudutnya bahkan sering dijadikan lokasi pemotretan—mulai dari selfie hingga sesi prewedding!
Lokasinya yang berada di Desa Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, juga cukup mudah diakses. Pengunjung bisa memilih jalur lingkar Ambarawa atau melewati RSUD dr Gunawan Mangunkusumo dengan mengenali gapura berwarna kuning sebagai penanda. Namun, bagi yang ingin menjelajah lebih jauh, harus siap dengan jalan sempit serta pemeriksaan ketat jika ingin melewati kompleks militer dan Lapas Ambarawa.
Dengan rencana revitalisasi yang mulai digaungkan, bukan tidak mungkin Benteng Pendem Ambarawa akan menjadi destinasi wisata sejarah yang lebih menarik di masa depan. Tapi, bagi yang penasaran dengan cerita misterinya, apakah Anda berani menjelajahinya di malam hari?