Gambar ilustrasi
Reporter: Tedy M
GosipHangat.com – Pemilukada telah usai, tapi ada cerita yang lebih panas dari hasil penghitungan suara! Di balik gemerlap persaingan politik, muncul modus penipuan berkedok hibah miliaran rupiah yang sukses memperdaya sejumlah calon bupati dan wali kota di berbagai daerah, mulai dari NTT, Jakarta, Bali, hingga Jawa Tengah.
Lembaga Gadungan, Modus Licin!
Para pelaku menyamar sebagai pengelola dana hibah dengan mengatasnamakan lembaga yang namanya mirip instansi resmi. Korbannya pun tak main-main—para kandidat yang tengah sibuk bertarung di kancah politik. Salah satu korban dari Jawa Barat mengaku kehilangan ratusan juta rupiah akibat modus ini.
“Saya kena ratusan juta. Dan modusnya suruh bayar untuk proses dokumen pencairan,” ungkapnya dengan nada jengkel.
Korban lain dari Jawa Tengah pun mengalami kejadian serupa. Mereka sempat diundang ke Jakarta untuk menghadiri rapat di sebuah kantor lembaga yang ternyata hanyalah gedung kosong.
“Isinya cuma rapat membahas dokumen pencairan yang endingnya suruh bayar dan bayar lagi,” jelasnya.
Tak hanya itu, korban juga diajak berputar-putar menemui pendana yang ujungnya hanya ilusi belaka. “Ya suruh bayar pengurusan dokumen. Bahkan minta biaya percepatan. Namun juga muter,” tambahnya.
Dari Rapat Elegan ke Gudang Galon
Modus para pelaku makin kreatif! Korban diminta membentuk tim agar biaya dokumen terasa lebih ringan, dengan estimasi biaya awal Rp 25 juta per orang. Namun, semakin jauh proses berjalan, semakin banyak dokumen yang harus diurus, dan semuanya berakhir di rapat yang digelar di gedung yang ternyata… tempat pengisian galon air mineral!
“Itu awalnya. Namun ternyata banyak dokumen yang diurus endingnya rapat di gedung yang diketahui tempat pengisian galon,” ungkap seorang korban asal Papua dengan nada getir.
Para penipu ini bergerak sistematis dengan peran masing-masing. Beberapa berasal dari luar Jawa, ada yang dari Jakarta, dan bahkan dari salah satu kota di Jawa Tengah.
Jengkel tapi Geli, Mau Lapor Kok Malu?
Salah satu korban yang kini berhasil memenangkan pemilihan mengaku masih kesal, tapi juga merasa geli mengingat pengalaman tersebut.
“Itulah perjalanan kami. Jengkel sih… tapi juga geli. Untung saya menang. Lha temen-temen yang kalah yang kasihan. Mau lapor juga malu, Mas. Apalagi saya terpilih. Kan nanti diketawain orang dong,” candanya saat dihubungi gosiphangat.com.
Sebagai informasi, identitas narasumber dalam artikel ini sengaja dirahasiakan atas permintaan yang bersangkutan. Satu hal yang pasti, pemilukada boleh selesai, tapi drama politiknya terus bergulir!