Laporan: Tedy M
Gosiphangat.com – Subuh yang biasanya sunyi dan damai di Desa Sraten, Kec. Tuntang Kab. Semarang mendadak berubah jadi adegan horor nyata! Roswati (54), pedagang pasar yang dikenal ulet dan penuh senyum, jadi korban aksi perampokan brutal saat menunggu angkutan arah kota Salatiga.
Tepat pukul 05.00 WIB, Senin 9 Juni 2025, saat embun pagi belum sempat mengering dan ayam pun baru hendak berkokok — sebuah mobil hitam tanpa belas kasihan muncul dari balik gelap! Di dalamnya, tiga pria tak dikenal menebar teror!
Modusnya licik! Mereka pura-pura tanya alamat. Tapi ketika Roswati tak menanggapi? Brak! Salah satu dari mereka langsung turun dan menyeret Roswati paksa ke dalam mobil!
“Korban sempat berteriak, namun karena di lokasi masih sepi. Mulut korban langsung dibekap oleh pelaku lalu korban dibawa oleh pelaku” ujar Kapolres Semarang AKBP Ratna Quratul Ainy, dengan nada prihatin namun tegas!
Tak tanggung-tanggung, korban dibawa hingga ke area angker Makam Ngebong di Salatiga! Di sinilah Roswati — yang masih terguncang — akhirnya diturunkan dan para pelaku menggasak semua miliknya! Perhiasan emas yang selalu ia pakai untuk kerja. Dua unit HP yang jadi alat utama jualan. Uang tunai Rp 2.500.000,- hasil berdagang hari-hari sebelumnya!
Pelaku lenyap seperti hantu di subuh kelam. Kini polisi tengah memburu mobil hitam misterius itu, yang disebut-sebut seperti muncul dari “film kriminal”.
Kapolres AKBP Ratna memberi himbauan keras: “Warga masyarakat untuk tidak seorang diri menunggu angkutan atau jemputan di lokasi sepi. Serta guna meminimalisir niat jahat seseorang, kami menghimbau untuk tidak menggunakan perhiasan yang mencolok sehingga menimbulkan kerawanan kejahatan.”
Meski masih syok, Roswati berhasil selamat. “Saat ini korban masih dalam pendampingan kami,” ujar Kapolres. Polisi juga tengah menyelidiki ciri-ciri pelaku yang kabur dengan mobil hitam tersebut.
Salatiga kembali waspada! Warga diminta lebih berhati-hati, terutama para wanita yang biasa beraktivitas pagi. Apakah ini perampokan biasa, atau ada sindikat terorganisir di balik kejadian ini?