Salatiga – Gedung Bioskop Salatiga Theater, yang pernah menjadi ikon hiburan di kompleks Tamansari Salatiga pada era 1980-an hingga awal 2000-an, kini hanya tinggal kenangan. Dulunya, gedung ini mampu menampung 150 penonton, menyajikan berbagai film populer yang menarik masyarakat dari berbagai kalangan. Kini, lokasi tersebut telah beralih fungsi menjadi pasar barang bekas yang dikenal sebagai Pasar Shopping Center
Masa Keemasan Bioskop Salatiga
Pada masanya, Salatiga Theater bersaing dengan Madya Theater dan Atrium Theater sebagai pusat hiburan masyarakat. Salah satu saksi sejarah, Untung Cahyono (65) yang pernah bertugas sebagai pengontrol proyektor dan pita film di bioskop ini, masih mengingat jelas dinamika pekerjaannya.
“Saya bertanggung jawab mengontrol proyektor dan mengatur sirkulasi film dari Salatiga Theater ke Madya Theater dan Atrium Theater. Dulu, saya harus mengantarkan film secara bergantian menggunakan sepeda, dan semuanya harus tepat waktu agar penayangan film di setiap bioskop tidak terganggu,” ungkap Untung, Kamis (27/2/2025).
Kesibukan seperti ini berlangsung pada awal 1990-an, ketika menonton film di bioskop masih menjadi hiburan utama sebelum era televisi kabel dan layanan streaming mengambil alih.
Malam Minggu di Midnite Show
Bioskop ini juga menjadi tempat nostalgia bagi banyak warga Salatiga, termasuk Khasanudin (48 tahun), yang sering menghabiskan malam minggunya di acara Midnite Show.
“Dengan uang Rp1.200, saya bisa menonton film yang diputar mulai pukul 22.00 WIB. Waktu itu, film-filmnya keren, mulai dari Saur Sepuh, Warkop DKI, kungfu Jet Li, sampai film kolosal seperti Tutur Tinular. Suasananya ramai dan seru, apalagi kalau film yang ditunggu-tunggu sedang tayang,” kenangnya.
Namun, seiring waktu, jumlah penonton semakin menurun. Perubahan gaya hidup dan kemunculan teknologi baru membuat bioskop ini kehilangan pamornya hingga akhirnya tutup.
Dari Gedung Bioskop ke Pasar Barang Bekas
Saat ini, gedung yang dahulu menjadi tempat hiburan kini menjadi Pasar Shopping Center, tempat masyarakat berburu barang bekas. Transformasi ini mencerminkan perubahan ekonomi dan kebutuhan masyarakat.
Meski sudah berubah fungsi, banyak warga yang masih mengenang bioskop ini sebagai bagian dari sejarah dan perkembangan budaya kota Salatiga. Kenangan akan Salatiga Theater mungkin telah pudar secara fisik, tetapi tidak bagi mereka yang pernah merasakan gemerlapnya layar perak di sana.