GosipHangat.com – Rencana pembangunan Toko Laris di Jl Kemuning, Kelurahan Kalicacing, Kecamatan Sidomukti, Salatiga, menjadi perbincangan hangat di kalangan warga setempat. Warga mempertanyakan legalitas pembangunan tersebut, terutama terkait izin prinsip dan potensi dampak lingkungan yang dikhawatirkan bisa merugikan masyarakat sekitar.
“Sampai sekarang kami belum mendapatkan informasi jelas mengenai izin dan dampak pembangunan ini. Kami khawatir keberadaan toko besar di sini akan memperparah kemacetan, apalagi jalannya cukup sempit,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Barometer, Sri Hartono, turut menyoroti persoalan ini. Menurutnya, berdasarkan informasi yang diperoleh dari DPRD Kota Salatiga, perizinan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) proyek tersebut masih dalam proses dan belum selesai.
“Seharusnya tidak boleh ada aktivitas pembangunan sebelum izin selesai. Tapi faktanya, alat berat sudah masuk ke lokasi proyek. Ini yang perlu diklarifikasi oleh pihak terkait,” kata Sri Hartono dengan tegas.
Namun hingga berita ini diturunkan, pihak pelaksana proyek dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Salatiga, Muthoin, belum memberikan pernyataan resmi terkait hal ini. Situasi ini semakin memperkuat kecurigaan warga bahwa ada ketidaksesuaian prosedur dalam pelaksanaan proyek tersebut.
Kemacetan dan Lingkungan Jadi Kekhawatiran Utama
Selain mempertanyakan legalitas, warga juga khawatir terhadap dampak negatif pembangunan toko besar ini. Lokasi proyek yang berada di jalan sempit dinilai dapat memicu kemacetan lalu lintas, terutama saat toko mulai beroperasi.
“Kami hanya ingin ada transparansi dan kejelasan dari pihak pengembang dan pemerintah. Jangan sampai ada masalah yang lebih besar di kemudian hari,” ujar salah satu warga lainnya.
Warga berharap pemerintah segera turun tangan untuk memberikan penjelasan terkait status perizinan proyek tersebut. Mereka juga meminta pihak terkait memastikan bahwa dampak lingkungan dan sosial telah diperhitungkan secara matang sebelum pembangunan dilanjutkan.
Jurnalis: Guruh Cahyono