Laporan: Tedy M
Gosiphangat.com – Bestieee! Menjelang 1 Suro dalam kalender Jawa, suasana mulai mystic dan penuh aura leluhur nih! Nah, salah satu tradisi yang bikin bulu kuduk merinding tapi juga penuh makna adalah menjamas keris! Tapi eits, jangan salah! Ini bukan sekadar mandiin besi ya, gengs, tapi bentuk cinta dan penghormatan terhadap warisan budaya Nusantara yang adiluhung banget!
Ternyata di Salatiga, ada sosok yang niat banget ngelakonin tradisi ini. Dialah Dekan Bawono, S.Pd., M.H., warga Perum Domas, Salatiga yang juga asli Solo. Ditemui Kamis (26/6/2025) di rumahnya, pria keren ini lagi serius banget menjamas puluhan keris koleksinya! “Nguri-uri budaya ini mas, menjamas keris merupakan bagian dari kearifan lokal, tradisi dari leluhur yang harus dilestarikan. Ada nilai dan pesan filosofis dari tradisi menjamas ini,” ujarnya penuh semangat.
FYI, Dekan ini bukan orang sembarangan, lho! Lulusan jurusan Sejarah di UNS, dan Magister Hukum di UKSW ini dikenal sebagai pemerhati keris di Salatiga. Koleksinya? Beuhhh, dari era Singasari, Majapahit, sampe Mataram semua ada! Koleksi kerennya ini didapat dari perburuan ke berbagai penjuru negeri. Gokil! “Sudah sejak lama mencintai warisan budaya,” katanya. Uwuu banget, yaa!
Eh tapi jangan kira menjamas itu cuma buat gaya-gayaan. Menurut Dekan, keris yang kotor atau mulai berkarat bisa keropos lho, Bestie! “Sedangkan tujuan dari menjamas ini supaya tidak karat dan korosi. Karena jika karat dan korosi, maka keris itu lama-lama akan keropos. Bila rusak maka unsur seni dan keindahannya otomatis akan hilang,” jelasnya. Duh, sedih deh kalau sampai warisan leluhur jadi rusak!
Cara menjamas juga nggak bisa asal-asalan, loh! Ada step-step khusus yang harus diikuti. Kalau cuma kotor dikit, cukup dilap pakai minyak. Tapi kalau parah? Harus direndam air kelapa, bilas jeruk nipis, gosok pakai sabun colek, baru deh diminyaki lagi. Dan soal minyaknya? Dekan punya rahasia dapur sendiri! “Minyak klentik dari santan kelapa itu yang paling oke!” katanya.
Nah ini yang paling hot! Banyak orang mikir menjamas itu penuh mistis dan mistis. Tapi kata Dekan: “Jangan salah persepsi! Ini bukan ngasih sesaji atau ngasih makan keris. Ini tentang menjaga kebersihan dan keawetan seni!” Uwowww, tegas banget!
Terus gimana soal keris bertuah? Ini nih yang bikin penasaran! Dekan bilang, “Memang bagi yang percaya, keris ada yang memiliki tuah atau yoni tertentu. Namun demikian, intinya semua kekuatan itu berasal dari Tuhan YME,” tegasnya. Nah tuh, kembali lagi ke niat dan keyakinan, ya Bestiee.
Sebagai warga negara yang bangga akan budaya, Dekan pun ngingetin kita semua: “Wayang, keris dan batik sudah diakui oleh Unesco (PBB) sebagai warisan budaya dunia. Kita patut berbangga,” katanya. Waaah, angkat kepala tinggi-tinggi, gengs!
Bahkan nih, beliau menjelaskan, keris itu bukan cuma senjata tajam biasa. Di dalamnya ada nilai-nilai luhur yang tinggi banget! “Keris tidak hanya sekedar senjata tajam saja. Di dalam keris ada nilai filosofis, budaya, religi dan sebagainya. Tehnik nenek moyang kita (empu pembuat keris) meski sederhana namun sudah luar biasa, karena sudah bisa meleburkan baja, besi, dan titanium,” paparnya dengan mata berbinar.
Dan jangan kaget ya, setiap keris itu punya nama unik dan pamor yang filosofis banget! “Ada pamor kulit semongko, ada blarak, dan lain-lain. Masing-masing punya arti mendalam,” pungkasnya.
Jadi, buat kamu yang masih anggap keris itu cuma hiasan atau benda horor? Hellooo, saatnya buka mata dan hatimu, karena keris adalah lambang peradaban, seni, dan kearifan lokal yang patut dibanggakan!