Laporan: W Mei DA | Editor: Tedy M
Gosiphangat.com – Bestiee! Tahun ajaran baru datang, dan kabarnya ada yang beda nih buat siswa baru SMP.
Katanya, mereka bakal ditemani Majalah Cahya Widya sebagai suplemen saat MPLS alias Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Keren sih! Tapi katanya juga, ortu harus siap-siap merogoh kocek buat beli majalah ini. Duh, dompet bisa auto menjerit, guys!
Majalah Cahya Widya, yang dikenal sebagai Media Ekspresi Siswa Bercahaya, ternyata produk dari anak usaha Komunitas Guru Menulis (KGUM) di Kabupaten Cilacap. Harapannya sih, majalah ini bisa jadi inspirasi dan sarana literasi kece buat para pelajar baru.
Soal majalah yang ditawarkan sebagai buku pendamping dan suplemen MPLS, Pemimpin Redaksi (Pemred) Cahya Widya, Wuri Handayani, S.Pd, buka suara: “Tujuan dari majalah Cahya Widya untuk peningkatan literasi siswa. Cahya Widya terbit tiga bulan sekali, berarti dalam setahun 4 kali terbit, dan untuk pendistribusian di SMP itu hanya 3 eksemplar, sedangkan di SD hanya 2, itu juga tidak semua, karena tidak wajib,” ucap Wuri.
Eh belum selesai di situ, bestie! Wuri juga menambahkan kalau Cahya Widya memang dibuat untuk mendampingi kegiatan MPLS.
“Jika awal tahun ajaran baru, kami membuatkan suplemen dengan nama suplemen MPLS. Suplemen ini diharapkan dapat membersamai siswa-siswa ketika masuk sekolah. Tapi ini sifatnya tidak wajib, kami hanya penyedia materi. Jadi ketika koperasi sekolah minta, baru kita siapkan, karena tidak wajib,” jelasnya.
Waktu ditanya soal penawaran majalah ke siswa lewat koperasi sekolah, Wuri menegaskan: “Dari awal kami sampaikan hanya penyedia konten. Saya dan teman-teman saya sebagai penulis untuk mengisi rubrik. Terkait dengan cetak, kita bermitra karena kami tidak punya percetakan, dan terkait dengan penjualan itu bukan urusan kami.”
Masih menurut Wuri: “Kami tidak mengurusi penjualan dan sebagainya, itu urusan mitra, jadi kami tidak urus itu. Terkait adanya koperasi yang menjual, kami juga tidak tahu asalnya dari mana. Kami penyedia rubrik, materi, setelah itu kami memastikan aman, isinya tidak mengandung SARA, bisa dipergunakan, maka kami langsung mencetak. Di situlah letak mitra yang melanjut. Jadi kami tidak mengurusi harganya berapa dan sebagainya,” ujarnya.
Wuri juga menegaskan kalau isi majalah selalu relevan dengan perkembangan terbaru: “Materi setiap edisi itu kita sesuaikan. Ada 7 kebiasaan anak Indonesia hebat, dan tahun ini Kemendikdasmen melaunching itu, kami menyesuaikan. Jadi materi kita sesuaikan.”
Dan soal distribusi ke koperasi sekolah? “Upaya kami bahwa sudah menyampaikan kepada mitra, sudah memberikan rambu-rambu bahwa ini tidak wajib dipunyai koperasi. Kami tidak membersamai koperasi-koperasi seluruhnya, karena kapasitas kami itu penyedia materi dan bermitra. Mitra ini kita beri rambu-rambu,” pungkas Wuri.
Sementara itu, Layouter Cahya Widya, Zaenal, juga ikut menambahkan soal konten wajib MPLS: “Ada materi wajib MPLS seperti wawasan wiyata mandala, wawasan kebangsaan, kegiatan kesiswaan, dan cara belajar efektif. Itu menurut Permendikbud harus ada materi tersebut.”
Zaenal juga kasih bocoran nih: “Materi tersebut relatif sama, tidak berubah, sehingga menurut hemat kami, karena materinya sama, maka berita kemarin kita up kembali. Dan materi lain seperti isu terkini,” tutupnya.