Laporan: W Mei Dwi Ariyanto | Editor: Tedy M
GosipHangat.com – Duh besti, kacau banget deh perayaan Hari Buruh alias May Day 2025 di Semarang! Alih-alih penuh semangat perjuangan, eh malah berubah jadi ajang anarkis yang bikin aparat sampai kewalahan. Ketua Komando Keamanan Federasi Buruh Migas Cilacap, Bambang, sampai angkat suara dan doi kecewa banget, gengs.
“Kami, sebagai unsur buruh, merasa sangat miris atas tindakan anarkis yang dilakukan oleh sekelompok orang tidak bertanggung jawab, yang telah menodai makna peringatan Hari Buruh, khususnya di Semarang,” ujar Bambang.
Ya ampun, Bambang nggak cuma miris, tapi juga geram karena kerusuhan ini nggak main-main. Bukan sekadar rusuh biasa, tapi sampai ada penyanderaan dan penyerangan ke aparat kepolisian. Fix udah kelewatan banget!
“Aksi tersebut bahkan sampai menimbulkan insiden serius, di mana terjadi penyanderaan dan penyerangan terhadap anggota kepolisian. Ini jelas bukan bagian dari perjuangan buruh yang sah dan damai,” tegasnya.
Doi juga mendesak aparat penegak hukum buat jangan ragu ngambil tindakan tegas. Jangan sampai perjuangan buruh yang murni ditunggangi kepentingan yang nggak jelas, ya kan?
“Oleh karena itu, kami berharap pihak kepolisian dapat menindak tegas oknum-oknum yang mencederai dan menunggangi aksi buruh dalam peringatan May Day. Kami juga menginginkan agar ke depan, setiap aksi buruh dapat berlangsung secara murni, tanpa adanya campur tangan atau provokasi dari kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab,” imbuhnya.
Besti, Bambang juga sempat ngebandingin kejadian di Semarang sama suasana May Day di Cilacap. Katanya sih, di sana adem ayem, damai, dan penuh semangat persatuan. Beda jauh banget!
“Alhamdulillah di Cilacap, perayaan Hari Buruh berjalan aman dan damai, tanpa insiden atau tindakan anarki. Harapan kami, semua daerah bisa mencontoh semangat positif ini, agar esensi May Day tetap terjaga,” tutupnya.
FYI nih, gengs, kerusuhan di Semarang ini diduga kuat melibatkan kelompok anarko. Beberapa fasilitas umum ambyar, dan aparat sempat jadi sasaran amukan massa. Gawat banget, kan?
Polda Jawa Tengah langsung gercep ngambil langkah. Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, sampai ikutan angkat bicara. Doi juga nggak kalah geregetan.
“Polri mendukung penuh kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum, namun harus dilakukan dengan tertib dan damai. Tindakan anarkis yang merusak fasilitas umum serta membahayakan orang lain adalah pelanggaran hukum dan tidak dapat ditoleransi,” kata Kombes Artanto dalam keterangan pers tertulis.
Semoga aja ya, next time May Day bisa balik lagi ke esensi aslinya: damai, solid, dan penuh semangat perjuangan. Bukan malah jadi ajang bikin ricuh. Setuju nggak, besti?